Review Buku Maximum Ride
Judul buku : Maximum Ride , The Angel Experiment
Penulis : James Patterson
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama q
Tebal : 536 halaman
ISBN : 978 - 979 - 22 - 3616 - 3
Waktu membaca : 18 Maret 2016
Buku ini bercerita tentang petualangan enam orang anak, yang dijadikan bahan percobaan oleh kelompok tertentu, sehingga memiliki kemampuan melebihi manusia pada umumnya. Satu-satunya persamaan dari keenam anak inj adalah mereka memiliki sayap seperti burung, dan tentu saja bisa terbang. Keenam orang itu terdiri dari Max, sang pemimpin yang paling tua, berusia 14 tahun. Jangan salah lhi, Max ini perempuan dan memiliki jiwa kepemimpinan dia dia selalu ingin melindungi 'keluarga'nya. Lalu ada Fang, yang berusia empat bulan lebih muda daripada Max, dia lelaki dengan karakter tenang, tidak mudak terusik, rasional dan sangat menyayangi keluarganya. Lalu ada Izzy yang berusia 6 bulan lebih muda dari Max, dia buta karena pihak 'sekolah' yang menciptakan mereka ingin meningkatan kemampuan Izzy, tapi gagal dan malah berakibat fatal Walaupu tidak bisa melihat, Izzy memiliki insting yang tajam dan pintar memasak, hal yang membuat Max iri, karena Max tidak sepandai Izzy dalam hal memasak. Anggota keempat yaitu Nudge yang memiliki kelebihan dimana dia bisamengetahui data/asal usul barang hanya dengan menyentuhnya. Selanjutnya ada Gasman yang sesuai namanya memiliki kelebihan gas dalam tubuhnya, hingga jika kamu berada di dekatnya pastikan saja tidak kamu melawan arah angin. Dan yang terakhir, Angel dia adalah adik kandung Gasman yang masih berusia 6 tahun. Walaupun usianya paling muda tapi dia memiliki keistimewaan dimana dia membaca sekaligus mengendalikan fikiran orang lain dan bisa bernafas dalam air.
Mengasyikan bukan mengenal mereka? Di buku tersebut disinggung bahwa merela adalah kawanan, tapi secra pribadi saya lebih suka menyebut mereka keluarga. Karena toh mereka manusia dan bukan hewan. Oke lanjut yaa.
Mereka tinggal di sebuah rumah di tengah hutan, dimana rumah tersebut jauh dari mana- mana. Mereka berenam dibawa kabur oleh Jeb Batcheler, salah seorang ilmuwan yang peduli pada mereka dan mengasingkan mereka agar tidak dijadikan percobaan oleh pihak 'sekolah' , Jeb dianggap ayah yang tak pernah mereka miliki oleh Max dan adik-adiknya. Jeb mengajari mereka bertahan hidup, waspada, menggunakan kemampuan, beladiri dan hal - hal lainnya. Karena Max adalah anggota tertua, maka setelah Jeb menghilang 2 tahun lalu , Max mengambil alih peranan sebagai pemimpin. Keberadaan Jeb tidak diketahui, dia tiba-tiba menghilang. Mereka menganggap Jeb sudah meninggal tapi tak pernah membicarakannya. Kehidupan mereka yang jauh dari keramaian dan dari apapun sangat menentramkan mereka, tiba-tiba suatu hari, datang segerombolan pemusnah, mereka adalah mutan seperti Max, tetapi diciptakan sebagai lawan dari kelompok baik, tugas mereka adalah memusnahkan pihak yang dianggap menghalangi keinginan sang direktur yang menciptakan mereka. Pemusnah biasanya bertubuh besar dan bisa berubah menjadi setengah serigala dengan kekuatan yang melebihi manusi pada umunya. Kedatangan mereka yang tiba-tiba mengejutkan kelompok Max, apalagi sebelum pergi diketahui bahwa pimpinan kelompoknpemusnah tersebut aalah Ari, yang tak lain adalah anak dari Jeb. Nah lhooo, belum habis rasa terkejut mereka, mereka yang kalah jumlah dan tenaga harus menghadapi kenyataan bahwa Angel berhasil diculik oleh kelompok pemusnah tadi. Max sebagai pemimpin merasa gagal dan memutuskan bahwa mereka harus mengambil kembali Angel. Kemana ? Max dan Fang yakin, satu-satunya tempat yang mungkin menjadi tujuan Angel dibawa adalah 'sekolah' yang mereka takuti dan benci.
Rencana dibuat, dan Max memutuskan Izzy dan Gasman tetap tinggal di rumah, tentu saja mereka tidak terima, karena mereka ingin menyelamatkan Angel juga, tapi Max sebagai pemimpin tidak goyah dan tetap pada putusannya. Maka berangkatlah Max, Fang, dan Nudge ke sekolah yang jaraknya kira-kira sembilan ribu kilometer jauhnya dari kediaman mereka. Perjalanan mereka pun tidak semulus yang dibayangkan lho, mulai dari kehabisan bahan makanan, samapai berulangkali dikejar-kejar pemusnah harus mereka hadapi. Tapi dengan kesungguhan hati dan tekad yang kuat, mereka tidak menyerah.Akankah mereka berhasil menyelamatkan Angel? Atau Angel sudah tidak bisa diselamatkan? Bagaimana pula Izzy dan gasman yang ditinggal di rumah ? Apakah mereka akan aman dan betah berdiam diri saja? Baca sendiri ya kalau penasaran. Hihihi.
Buku ini memang tergolong tebal, dengan jumlah halaman lebih dari 500, pada walnya saya merasa malas membacanya. Tapi setelah membaca beberapa halaman, saya tidak bisa berhenti dan berhasil menamatkannya dalam satu hari. Ini adalah buku James Patterson pertama yang saya baca, dan saya jatuh cinta, hahaha. Karena gaya bahasanya ringan dan membuat kita berimajinasi. Sebagai buku fantasi tokoh yang terlibat di dalamnya tidak terlalu banyak, sehingga kita fokus pada petualangan enam tokoh utama yang telah disinggung tadi.
Sayangnya, saya baru mengetahui bahwa buku ini berseri setelah saya menyelesaikan buku ini, dan saya sebeeeeeeel karena saya penasaran dan ingin segera membaca lanjutannya. Sebagai buku seri pertama, kita masih disuguhkan dengan banyaknya pertanyaan tak terjawab. Duh, pinter ya yang nulis, bikin penasaran nggak ketulungan.
Oh iya, yang membuat saya menertawakan diri sendiri ketika membaca buku ini afalah kadang saya lupa, bahwa Max adalah perempuan. Sikap Max yang sangat melindungi keluarganya berulangkali membuat saya jatuh hati, dan saya harus dihadapkan paa fakta bahwa max itu perempuan. Dalam buku ini, karaktek Fang yang cool dan selalu tenang dalm situasi serumit apapun, membuat saya jatuh cinta juga. Tapi penggambarannya tidak sebanyak karaktek Max, sehingga membuat karakter Fang tidak terlalu menonjol.
Walaupun saya menyukai Max,tapi tidak bisa dipungkiri bahwa penulis tetap memasukan beberapa unsur kelemahan dalam karaktek Max, sehingga tokoh tersebut terasa manusia. Contohnya ada saat dimana Max merasa gagal melindungi keluarga nya karena Angel berhasil diculik, ada juga saat dimana Max ingin menjadi seorang anak tanpa tanggung jawab apa-apa. Hal-hal sepele seperti itu malah memperkuat karakter manusiawi tokoh Max tersebut.
Oh iya, buku ini juga tersedia versi komik yang katanya isinya sama dengan bukunya, hanya dibuat versi bergambarnya. Dan, Fang juga walaupun pendiam suka ngeblog juga lho, beberapa tulisan di blognya disertakan pada halaman akhir buku, atau bisa kita intip di http://www.fangnotfnick.wordpress.com/
Pangandaran, Maret 2016
Bolak-balik lihat buku Ini tapi belum pernah baca. Nggak punya gambaran cerita. Sekarang jadi udah kebayang ceritanya kayak apa.
BalasHapusJadi kaya XMen ya di selametin sama Prof. Xavier. Satu hal yg top bagi sosok Patterson ya karena dia itu penulis multitalent. Nulis ragam genre.
BalasHapus